Kebaya menjadi 'seragam' kelulusan saat wisuda di tanah air. Begitu juga dengan wisudawan-wisudawati yang berkuliah di luar negeri, sebagai identitas diri, mereka memilih busana nasional dalam momen spesial tersebut.
Begitu juga Maudy Ayunda yang menamatkan program S2 di kampus bergengsi Stanford University. Maudy yang lulus dari dua program magister sekaligus, Administrasi Bisnis dan Bidang Pendidikan memilih memakai kebaya model kutubaru rancangan desainer ternama Indonesia Didiet Maulana.
Maudy Ayunda terlihat menawan dengan polesan kebaya merah bold. Warna merah dipilih agar senada dengan selempang Stanford University.
"Namun di balik itu, merah mengingatkan kita semua tentang warna yang menggelorakan, penuh semangat, seperti kamu yang hari ini sudah lulus," tulis Didiet Maulana dalam postingan Instagramnya @didietmaulana.
Maudy Ayunda juga memakai kain batik halus tulis tangan motif Babon Angrem. Motif batik yang sama juga dipakai di kain adik Maudy Ayunda.
"Arti motif batik Babon Angrem adalah yang memiliki arti doa dan harapan penuh sayang," lanjutnya.
#Elevate Women
Punya karier yang terbilang cemerlang di industri hiburan tanah air nyatanya tak membuat Ria Ricis terlena hingga melupakan pendidikan. Mesko sempat terbengkalai, akhirnya pada Sabtu, 28 November 2020 Ria Ricis menyandang status Sarjana Ilmu Komunikasi setelah menjalani wisuda secara online. Ricis pun berbagi tips suksesnya.
Ia mengakui, menjalani perkuliahan sambil berbagi waktu dengan pekerjaan di industri hiburan tanah air bukan lah hal mudah. Itu pula yang membuatnya harus menghabiskan waktu selama 7 tahun berkuliah sampai benar-benar dinyatakan lulus. Satu yang pasti, Ria Ricis menyebut apa yang ia capai saat ini merupakan buah dari kesabarannya.
"Yang penting Sabar. Sabar ngerjain tugas, sabar skripsi dicoret-coret, sabar-sabar ketemu pembimbing. Jadi kalau ada yang lagi skripsi harus banyak sabar," kata Ria Ricis.
Lebih lanjut, adik kandung Oki Setiana Dewi itu juga menuturkan jika keberhasilannya menyelesaikan pendidikan S1 merupakan pencapaian besar dalam hidupnya.
"Pencapaian iya karena dari dulu cita-cira kuliah dan lulus dengan nilai yang baik, dan pakai toga. Ricis yakin semua mahasiswa pengin pake toga dan ilmu bermanfaat. Selain pakai toga penginnya sih ilmunya bermanfaat," paparnya.
Terlepas dari karier yang tengah menanjak, Ricis beranggapan pendidikan formal sangat penting untuk bisa menunjang kehidupannya di masa depan. Maka dari itu, dalam beberapa waktu belakangan, ia berusaha menyelesaikan kuliahnya sampai benar-benar dinyatakan lulus dengan nilai yang membanggakan.
"(Pendidikan) Penting banget karena percuma kalau kita sukses dan berada di atas, tapi tanpa pendidikan yang cukup. Oke dinilai udah sukses dan lain-lain tapi kalau dia nggak punya bekal atau nilai-nilai yang didapat dari kuliah, jadi kita bisa melihat orang, mana yang ada bekal pendidikan mana yang tidak," pungkasnya.
Gantungkan cita-cita setinggi langit adalah hal yang masih berlaku hingga saat ini. Terbukti dari kisah seorang anak supir angkot yang berhasil lulus kuliah di luar negeri. dikutip dari Dream.com, video anak seorang supir angkot yang lulus sekolah di luar negeru mendadak viral.
Gadis bernama Dian nursiati ini menceritakan kisahnya yang terus menerus dihina oleh tetangganya karena ia memilih kuliah di luar negeri. Pilihannya dianggap sebagai mimpi yang terlalu tinggi. Kisah yang diunggah melalui akun @top_world.idn.
Dalam video itu tampak wanita berhijab yang mengenakan toga lengkap dengan pakaian wisuda memperlihatkan ijazah kelulusanya. Ia lalu menceritakan pengalamannya mendapatkan hinaan dari tetangganya.
Sembari menahan tangisnya, Dian membuktikan kepada para tetangga yang kerap kali menghinanya karena ingin kuliah di luar negeri. Dengan banggga wanita ini juga memperlihatkan ijazah yang bertuliskan namanya.
" Cuma sekarang gue cuma ngomong doang satu ya, Ma, Bah, eneng lulus. Nih lihat baik-baik, enggak percaya lu? Lihat baik-baik, Dian Nursiati, nama gue. Gue lulus, lu jangan sekate-kata kalau ngomong ye. Gue lulus," ucapnya.
Dian mengaku mendapatkan hinaan dari para tetangganya selama empat tahun. Meski demikian ia tetap bersabar dan terus bersemangat untuk membuktikan keinginannya tersebut.
Ia justru mengucapkan terimakasih kepada para tetangganya karena bisa membuktikan dirinya mampu berpresetasi dengan lulus kuliah di luar negeri meski oangtuanya sopir angkot.
" Makasih sudah pernah ngomongin gue, 4 tahun gue lu hina. Lu enggak percaya kemampuan gue. Gue lulus," ucapnya semangat.
Sontak video curhatan tersebut langsung viral dan banyak dikomentari warganet. Mereka salut dengan wanita bernama Dian Nursiati karena mampu membungkam cibiran tetangganya dengan keberhasilannya.
" Manteeebbbb pake b mpokk.....biar jadi tukang insinyurrrr...biarin bae mulut tetangga emng bgtuuu...," tulis akun @pap_arsyaga_igi_.
" Dendam banget kayaknya mbknya. ikut senang semoga kedepanya tmbah sukses huhuhu," kata akun @meyquini.
" keren bet dah si eneng,.," tulis akun @irma_yanti1719.
" kerennnnn mba tetap semangat dan focus," tulis akun @candra_ican_.
#Elevate Women
Nama Reani sempat viral ditahun 2014 dan menjadi perbincangan banyak orang ketika ayahnya mengantarnya wisuda di Universitas Negeri Semarang (Unnes) memakai becak.
Raeni sang anak tukang becak menjadi lulusan terbaik di Pendidikan Akutansi, Fakultas Ekonomi, Unnes. Ia lulus sarjana dengan meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96.
Tentu kisahnya ini menjadi inspiratif karena keterbatasan biaya bukanlah penghalang untuknya meraih pendidikan setinggi mungkin hingga mencapai cita-cita yang diimpikan.
Lalu bagaimana kabar Raeni sekarang? Melansir Dream.co.id, setelah lulus dari Unnes, Raeni melanjutkan pendidikan S2nya di University of Birmingham Inggris sampai 2016.
Setelah itu, ia diangkat menjadi dosen non-PNS di almamaternya Unnes. Tak puas dengan itu, ia kembali mengambil kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya ke jenjang S3 di University of Birmingham, Inggris.
Selama kuliah, Raeni pun turut aktif berbagi ilmu melalui berbagai aktivitas seperti menjadi Asisten Pengajar untuk Modul Audit di Birmingham Business School pada tahun 2019 lalu.
Dan masih aktif sebagai dosen Akuntansi di Fakultas Ekonomi Unnes hingga bulan Desember 2020. Melalui Instagram, ia kerap mengunggah berbagai foto aktivitasnya.
Beberapa kali Raeni terlihat berfoto di negara di mana ia tengah menempuh pendidikan.
Ia juga beruntung karena berhasil bertemu orang-orang besar dan hebat, mulai dari pejabat negara hingga aktor ternama seperti Maudy Ayunda.
#elevate women